Beranda | Artikel
Dakwah Nabi Hud kepada Tauhid
Rabu, 6 Maret 2024

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yala Kurnaedi

Dakwah Nabi Hud kepada Tauhid adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Al-Bayan Min Qashashil Qur’an. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Senin, 23 Sya’ban 1445 H / 4 Maret 2024 M.

Kajian Tentang Dakwah Nabi Hud kepada Tauhid

Pada kajian kali ini, dibahas tentang pelajaran-pelajaran dan nasihat-nasihat yang diambil dari kisah Nabi Hud.

Ada beberapa pelajaran, yang pertama adalah pelajaran tauhid. Para nabi semuanya berdakwah dengan satu asas, yaitu tauhid dan memperingati manusia dari kesyirikan. Asas dakwahnya bukan mengajak orang menjadi penguasa, melainkan mengajak kepada tauhid dan memberikan peringatan kepada manusia dari kesyirikan.

Dari Nabi Nuh sampai Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, semuanya berdakwah dengan dakwah tauhid dan memperingatkan manusia dari kesyirikan. Hal ini diambil dari kisah Nabi Hud, antara lain di surah Al-A’raf ayat 65, Allah Ta’ala berfirman,

وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ

“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum ‘Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: ‘Hai kaumku, sembahlah Allah semata, kalian tidak memiliki sesembahan kecuali Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepadaNya?`” (QS. Al-A’raf[7]: 65)

Juga, di surah Hud ayat 50, Nabi Hud berkata,

وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۚ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا مُفْتَرُونَ

“Dan kepada kaum ‘Aad (Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia berkata: ‘Hai kaumku, sembahlah Allah saja, sekali-kali tidak ada sesembahan selain Allah untuk kalian. Kamu hanyalah mengada-adakan saja.`” (QS. Hud[11]: 50)

Ini adalah dakwah Nabi Hud. Semua nabi berdakwah dengan dakwah tauhid agar manusia mentauhidkan Allah.

Kenapa perhatian para nabi dalam masalah dakwah adalah dakwah tauhid dan memperingatkan manusia dari kesyirikan? Ada beberapa alasan. Pertama, karena tauhid merupakan sebab kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sebagaimana dijelaskan dalam surah An-Nur ayat 55,

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan beramal shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa diatas muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Allah akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhaiNya untuk mereka, dan pasti Allah akan mengubah (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman. Hendaknya mereka beribadah kepadaKu saja, tiada mempersekutukan Aku dengan sesuatu apapun. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur[24]: 55)

Di dalam hadits qudsi, Allah Ta’ala berfirman:

يَا ابْنَ آَدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فيك وَلا أُبَالِيْ، يَا ابْنَ آَدَمَ لَو بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ و لا أبالي، يَا ابْنَ آَدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لقِيْتَنِيْ لاَتُشْرِكُ بِيْ شَيْئَاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغفِرَةً

“Wahai anak Adam, selama engkau berdoa kepadaKu saja, mengharap kepadaKu saja, niscaya Aku akan ampuni dosa-dosa yang ada padamu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu sampai ke langit, kemudian engkau memohon ampun hanya kepadaKu, niscaya Aku akan mengampuni engkau dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, sesungguhnya apabila engkau datang kepadaKu dengan membawa dosa-dosa sepenuh bumi kemudian engkau mendatangi Aku dalam keadaan tidak menyekutukan Aku dengan siapapun, niscaya Aku akan mendatangi ampunan sepenuh bumi itu pula.” (HR. Tirmidzi dan yang lainnya)

Lihat juga: Hadits Arbain Ke 42 – Tiga Hal Yang Bisa Menghapuskan Dosa

Subhanallah. Ini adalah keutamaan tauhid. Inilah kenapa dakwah para nabi dan rasul itu dakwah tauhid. Karena inti permasalahan itu ada di tauhid. Jika seseorang tidak mempunyai tauhid, sebaik dan sebesar apapun amalan dia, maka tetap tidak akan masuk surga. Sebaliknya, orang yang punya maksiat sepenuh bumi sampai menyentuh langit, kalau dia tidak berbuat syirik, maka akan Allah datangkan ampunan sebesar itu pula.

Tapi ingat, jangan karena hadits ini seseorang bermaksiat dengan anggapan akan diampuni oleh Allah. Karena tuntutan tauhid adalah kita beribadah menjalankan perintahNya dan meninggalkan laranganNya.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Simak dan download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53982-dakwah-nabi-hud-kepada-tauhid/